SELAYANG PANDANG

anantara merupakan inisiasi firma arsitektur sejak tahun 2021, yang saat ini berbasis di Kota Bandung. anantara berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti tanpa batas, tanpa jarak. anantara selalu melihat lingkungan sebagai guru; mengamati, mencerap, memetakan masalah, lalu memecahkan masalah tersebut dengan kesungguhan daya.

Kami sadar bahwa faktor rancang-bangun dapat dicapai melalui keberimbangan perilaku meruang, reaksi psikis terhadap aspirasi, serta aspek sosio-kultural dari interaksi manusia dan lingkungan yang melingkupinya. Kami berusaha meletakkan diri pada setiap karya arsitektural yang dihasilkan bisa bersifat kolektif, eksploratif, dan inovatif agar dapat berdaya dan ekologis.

TITIK BERANGKAT

Dengan menekankan keunikan semangat tempat, anantara ingin mewujudkan sebuah arsitektur ekologis yang muncul sebagai “penunjang” di sekitar lahan terbangun. Bagi anantara, sebuah karya arsitektur erat berkaitan dengan spasialitas-temporalitas; karena hal itu anantara berusaha meletakkan arsitektur pada aspek keberlanjutan lingkungan yang tercipta bukan dari masyarakat konsumen melainkan oleh kemanusiaan. Komunikasi yang berkualitas, menjunjung moral etika yang berkeadilan dengan semua pihak yang terlibat merupakan asas ananta anantara sebagai firma yang menyuguhkan jasa desain arsitektur.

ASPIRASI

Mewujudkan keseimbangan nilai ekologis dan kemanusiaan melalui pendekatan karya arsitektur dan interior hingga pengembangan pengetahuan dalam sebuah karya arsitektural melalui jejaring dan praktek kolaborasi inter-multidisipliner yang menghasilkan suatu desain arsitektural sebagai bentuk manifestasi pada keberlanjutan sosio-kultural lingkungan binaan yang sibernetik dan kontekstual.

SASARAN

  1. Mengintegrasikan pendekatan arsitektur, interior, dan pengembangan pengetahuan yang berprinsip pada arsitektur ekologis dan tropis modern.
  2. Pengembangan keterampilan bagi rekan kerja dengan meningkatkan reproduksi pengetahuan melalui kolaborasi, pelatihan, pengarsipan dokumen, penelitian, kunjungan karya, pameran maupun diskusi ilmiah.
  3. Meningkatkan kepedulian, kualitas komunikasi, dan pengetahuan bersama secara resiprokal melalui diskusi terbuka dengan pihak-pihak terkait.
  4. Meningkatkan metode perencanaan dan konstruksi dengan menggunakan teknologi maupun material yang padat karya dan ramah lingkungan dengan analisis dokumen data eksisting yang dikelola secara berkelanjutan, akuntabel, fungsional, efektif, dan efisien.
  5. Melibatkan entitas lokal dalam proses perancangan dan pembangunan, serta menghargai serta memperhatikan kebutuhan dan aspirasi dalam menciptakan lingkungan yang sibernetik dan harmonis.
  6. Melakukan pemantauan dan pelaporan progres kinerja secara profesional dalam satuan waktu yang sudah ditentukan guna mewujudkan persistensi prinsip, refleksi, dan evaluasi.
  7. Mengembangkan kolaborasi jejaring untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi praktik-praktik konstruksi yang lebih berkelanjutan.

Pendekatan Desain